Pound Sterling Mempertahankan Kenaikan Melawan Dolar AS di Tengah Kekhawatiran terhadap Prospek Ekonomi AS

Pound Sterling Mempertahankan Kenaikan Melawan Dolar AS di Tengah Kekhawatiran terhadap Prospek Ekonomi AS

Pound Sterling (GBP) bertahan sedikit di atas 1,2900 terhadap Dolar AS (USD) dalam perdagangan sesi Eropa pada hari Senin. Pasangan mata uang GBP/USD menguat karena Dolar AS kesulitan untuk mendapatkan kekuatan di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat (AS). Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan dengan hati-hati di dekat terendah empat bulan 103,50.

Para pelaku pasar semakin khawatir terhadap prospek ekonomi AS setelah komentar dari Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat yang mengindikasikan bahwa kebijakan "American First"-nya dapat menyebabkan gejolak ekonomi dalam waktu dekat. 

Presiden AS Trump mencegah memberikan panduan tentang dampak kebijakannya terhadap ekonomi tetapi mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa ada "periode transisi", karena yang kami lakukan sangat "besar". Komentarnya muncul setelah ditanya apakah kebijakannya dapat menyebabkan resesi di ekonomi. 

Donald Trump menegaskan bahwa tarif timbal balik akan diumumkan pada 2 April. Minggu lalu, Trump memberlakukan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko tetapi mengecualikan banyak produk yang termasuk dalam perjanjian United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) selama sebulan. Dia juga meningkatkan biaya tambahan pada impor dari Tiongkok menjadi 20% dengan memberlakukan tambahan 10%.

Para ahli pasar terus percaya bahwa kebijakan tarif Trump akan bersifat inflasi bagi ekonomi, tetapi mereka telah mengubah persepsi mereka pada dampaknya terhadap prospek ekonomi. Pada satu titik agenda Trump sebelumnya diprakirakan akan mempercepat ekspansi ekonomi, agenda Trump kini diprakirakan akan memecah ekonomi. Hal ini telah menyebabkan broker-broker global merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi AS. Goldman Sachs telah menurunkan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat 2025 menjadi 1,7%, dari 2,2% yang diprakirakan sebelumnya, dan meningkatkan probabilitas resesi 12 bulan menjadi 20% dari 15%.

Para investor juga memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan dipaksa untuk melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan paling cepat pada bulan Juni. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan dalam forum ekonomi di University of Chicago Booth School pada hari Jumat bahwa kebijakan suku bunga berada dalam "kondisi baik" dan bank sentral ingin kejelasan terkait kebijakan Trump sebelum melakukan penyesuaian kebijakan moneter.

Pound Sterling Diperdagangkan Lebih Rendah terhadap Mata Uang lainnya

  • Pound Sterling berkinerja buruk dibandingkan mata uang lainnya di awal minggu saat anggota Komite Kebijakan Moneter (Monetary Policy Committee/MPC) Bank of England (BoE) Catherine Mann membantah perlunya pendekatan pelonggaran kebijakan moneter yang "bertahap dan hati-hati", seperti yang dipandu oleh mayoritas pejabat BoE dalam pertemuan kebijakan moneter Februari dan kesaksian di depan komite keuangan Parlemen pada hari Rabu, akibat meningkatnya volatilitas ekonomi di seluruh dunia dalam pidatonya pada hari Kamis.
  • Mann berargumen menentang pendekatan ekspansi moneter yang moderat di tengah volatilitas signifikan di pasar global. Dia juga mengatakan bahwa premis dasar untuk pendekatan bertahap pada kebijakan moneter "tidak lagi valid" karena "volatilitas substansial" yang berasal dari pasar keuangan, terutama dari "spillover lintas batas".
  • Satu hari sebelum pidato Mann, empat pejabat BoE, termasuk Gubernur Andrew Bailey, mendukung jalur bertahap dalam "menghapus kekangan kebijakan moneter" karena ketahanan inflasi yang kecil kemungkinannya memudar "dengan sendirinya".
  • Perlu dicatat bahwa Catherine Mann adalah salah satu dari dua pejabat BoE yang memilih pemotongan suku bunga yang lebih besar dari biasanya sebesar 50 basis poin (bp) dalam keputusan suku bunga pada bulan Februari.
  • Minggu ini, para investor akan sangat fokus pada data Lowongan Kerja JOLTS AS dan data PDB bulanan Inggris untuk bulan Januari, serta data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Februari, yang akan mempengaruhi spekulasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter The Fed dan BoE. Saat ini, para pedagang memprakirakan BoE akan menurunkan suku bunga dua kali lagi tahun ini.

✅ Market Structure

Bearish Rejection di Supply Zone (1.29400 - 1.29500) → Harga turun signifikan setelah menyentuh area supply.

Break of Structure (BOS) Bearish → Harga sudah turun di bawah level sebelumnya, menandakan dominasi seller.

Supply Zone1.29400 - 1.29500 → Area resisten kuat yang mendorong harga turun.

Demand Zone 1.28600 - 1.28700 → Area support potensial untuk reaksi bullish sementara.

Skenario Potensi Pergerakan Harga

???? Skenario Bearish 

Jika harga pullback ke 1.29150 - 1.29250 dan muncul reaksi bearish, bisa melanjutkan penurunan ke 1.28600 - 1.28700.

Konfirmasi sell jika muncul bearish engulfing atau wick rejection di area supply minor.

???? Skenario Bullish 

Jika harga mencapai 1.28600 - 1.28700 dan ada reaksi bullish kuat, bisa terjadi retracement ke 1.29000 - 1.29100.

Konfirmasi dengan reaksi bullish candlestick (pin bar atau engulfing)

Kesimpulan & Rekomendasi Trading

✅ Sell Opportunity: Jika harga pullback ke 1.29150 - 1.29250, target ke 1.28600 - 1.28700.

✅ Buy Opportunity: Jika harga mencapai 1.28600 - 1.28700 dengan reaksi bullish, target ke 1.29000 - 1.29100.

⚠ Catatan: GBP/USD masih dalam fase koreksi setelah rejection di supply, jadi tunggu konfirmasi sebelum entry. DYOR