WTI Terjun Mendekati $67,50 karena Tarif Trump Memberatkan Prospek Permintaan Minyak Global

WTI Terjun Mendekati $67,50 karena Tarif Trump Memberatkan Prospek Permintaan Minyak Global

West Texas Intermediate (WTI), kontrak berjangka di NYMEX, turun tajam mendekati $67,50 di perdagangan sesi Eropa hari Rabu. Harga Minyakmelemah karena para investor khawatir terhadapĀ prospek permintaan Minyak di tengah ketegangan perdagangan global yang semakin intensif.

Pada hari Selasa, Tiongkok, Kanada, dan Meksiko mengumumkan tarif balasan terhadap impor dari Amerika Serikat (AS). Pada hari yang sama, tarif sebesar 25% untuk Kanada dan Meksiko serta tarif tambahan 10% untuk Tiongkok mulai berlaku.

Presiden AS Donald Trump juga menegaskan bahwa rencananya untuk memperkenalkan tarif timbal balik tetap berjalan dan akan mulai berlaku pada 2 April.

Para pelaku pasar percaya bahwa perang tarif yang semakin meningkat telah menghentikan para pemberi kerja di seluruh dunia untuk melakukan investasi bisnis baru karena Trump belum mengungkapkan perincian rencana tarif impor. Skenario semacam itu akan mengurangi permintaan Minyak dalam jangka pendek, yang akan berdampak signifikan pada harga Minyak.

Selain ketegangan perdagangan global yang semakin meningkat, konfirmasi OPEC+ akan meningkatkan output Minyak untuk pertama kalinya sejak 2022 juga telah mengurangi daya tarik harga Minyak. OPEC+ berada di jalur untuk meningkatkan produksi Minyaknya pada bulan April sebesar 138 ribu barel per hari.

Sementara itu, harga Minyak juga gagal memanfaatkan penurunan Dolar AS (USD). Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, turun sedikit di bawah 105,00, level terendah yang terlihat tahun ini. Ke depannya, para investor akan fokus pada data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan Februari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Data pasar tenaga kerja AS akan mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).