Risalah Outlook News 14 Maret 2023 : Ekspektasi Inflasi AS

Hari ini para trader dan pelaku pasar tengah menantikan data CPI AS yang akan dirilis malam nanti, yang mana laporan inflasi tersebut akan menjadi data ekonomi yang memiliki dampak yang besar bagi pasar untuk melihat petunjuk yang lebih pasti mengenai kebijakan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan 22 Maret mendatang.

Secara tahunan laju inflasi konsumen AS diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi 6.0%, sementara untuk indeks harga konsumen inti yang tidak mencakup harga makanan dan energi yang bergejolak, diperkirakan akan dirilis di level yang sedikit lebih rendah menjadi 5.5% dari 5.6% yang tercata di bulan Januari sebelumnya, sedangkan untuk data utama CPI bulanan menjadi 0.4% di bulan Februari, dari kenaikan 0.5% di bulan Januari sebelumnya.

Data laporan inflasi ini memiliki relevansi tinggi, mengingat Federal Reserve akan tetap berkomitmen untuk menurunkan inflasi kembali ke target 2.0%, dan data ini juga akan menandai dimulainya "blackout period" bagi para pembuat kebijakan The Fed menjelang pertemuan di bulan Maret ini, dan oleh karena itu data inflasi ini akan memiliki dampak pasar yang kuat guna membantu The Fed untuk menentukan jalur kebijakan di masa depan.

Ekonom dari Wells Fargo telah menyerukan persetujuan dengan konsensus yang ada serta memperkirakan angka inflasi utama akan tetap tinggi untuk saat ini, lebih lanjut mereka mengatakan bahwa pihaknya tengah membidik adanya kenaikan bulanan lainnya sebesar 0.4% secara keseluruhan di CPI bulan Februari serta 6.0% untuk tingkat tahunan, akan tetapi mereka masih melihat adanya penurunan inflasi ke level yang lebih rendah namun prosesnya kemungkinan akan mengalami "gelombang" dan memakan waktu. Meskipun ada sejumlah perbaikan terarah dalam beberapa kuartal terakhirnya, namun harga masih tumbuh jauh di atas target 2% dari The Fed dan pasar tenaga kerja yang ketat telah memberikan petunjuk bahwa masih ada tekanan inflasi yang dapat mencegah inflasi kembali ke target awalnya.

Jerome Powell selaku kepala Federal Reserve pada kesaksiannya di depan Kongres AS, telah memberikan dukungan terhadap kenaikan suku bunga yang lebih besar jika data ekonomi memberikan jaminan adanya pengetatan kebijakan yang lebuh cepat, namun demikian data ketenagakerjaan yang dikombinasikan dengan berita mengenai sektor perbankan AS telah memaksa The Fed untuk meredam upaya mereka untuk melanjutkan siklus kenaikan suku bunganya.

Jika data indeks harga konsumen AS dirilis dengan hasil yang mengecewakan maka US Dollar akan mendapat pijakan yang lebih rendah, sehingga memungkinkan pasangan mata uang EURUSD untuk memperpanjang kenaikan dan menyentuh level psikologis di 1.0800, namun sebaliknya jika Indeks Harga Konsumen AS yang lebih tinggi maka hal ini akan mampu menyelamatkan gerak bullish bagi Greenback, dimana data inflasi AS akan menggerakan pasar sekaligus meningkatkan volatilitas, terlepas dari perbedaan dan pembacaan yang diharapkan, sehingga akan mendorong para trader untuk mengambil peluang jangka pendek bagi pasangan EURUSD.

Gabung Komunitas Telegram zignalforex.com dapatkan update terbaru Analisa forex trading dan berita forex terupdate. klik disni untuk Gabung Telegram zignalforex https://t.me/zignalfx

dan ikuti saluran Whats App zignalforex.com whats app zignalforex

Trading Bersama Zignalforex

Trading di Pialang Terpercaya bersama zignalforex.com . Berikut Rekomendasi Broker Forex kami :

Broker	Min Deposit	Leverage	Swap	Detail
HSB Investasi	Rp2,4 jt / $200 Rate Rp12.000	Hingga 1:200	-	Detail

DISCLAIMER : Perdagangan dengan leverage dalam mata uang asing atau produk di luar bursa dengan margin membawa risiko yang signifikan dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Kami menyarankan Anda untuk mempertimbangkan dengan hati-hati apakah perdagangan sesuai untuk Anda berdasarkan keadaan pribadi Anda. Perdagangan valas melibatkan risiko. Kerugian bisa melebihi setoran. Kami menyarankan Anda mencari saran independen dan memastikan Anda sepenuhnya memahami risiko yang terlibat sebelum berdagang.