Wallstreet Kompak Tergelincir Turun, Fokus Trader Indeks Pada Rilis Data NFP Jumat Malam WIB Nanti
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 543,54 poin atau 1,66 persen, menjadi menetap di level 32.254,86 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 73,69 poin atau 1,85 persen, menjadi berakhir di 3.918,32. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 237,65 poin atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 11.338,35 poin.

Tiga indeks utama Wall Street tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terseret oleh saham bank saat investor juga khawatir bahwa laporan pekerjaan Jumat, dapat memacu kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 543,54 poin atau 1,66 persen, menjadi menetap di level 32.254,86 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 73,69 poin atau 1,85 persen, menjadi berakhir di 3.918,32. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 237,65 poin atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 11.338,35 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah. Sektor utilitas yang melemah 0,8 persen adalah penurunan terkecil, setelah sektor bahan pokok konsumen yang turun 0,95 persen dan perawatan kesehatan turun 1,0 persen.
Hambatan terbesar pada S&P 500 datang dari sektor keuangan diikuti oleh teknologi informasi. Indeks keuangan mengakhiri hari jatuh 4,0 persen, persentase penurunan satu hari terdalam sejak Juni 2020.
Indeks bank S&P 500 ditutup jatuh 6,6 persen setelah mencapai level terendah sejak pertengahan Oktober. Investor meninggalkan sektor ini setelah pemberi pinjaman industri teknologi SVB Financial Group meluncurkan penjualan saham untuk menopang neraca akibat penurunan simpanan dari startup yang berjuang untuk pendanaan.
Investor dan trader juga tertekan menjelang laporan penggajian nonpertanian (NFP) AS pada Jumat untuk Februari, dengan ekspektasi kenaikan upah yang besar memicu kekhawatiran inflasi. Ketua Fed Jerome Powell minggu ini memperburuk kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang ditujukan guna memerangi inflasi yang sangat tinggi.
Para pelaku pasar dan trader bertaruh bahwa peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed Maret adalah sekitar 60 persen, menurut alat FedWatch CME Group, naik tajam dari probabilitas 31 persen sebelum penampilan Powell di Kongres pada Selasa (7/3/2023) dan Rabu (8/3/2023).
Pada Kamis (9/3/2023) pagi, data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik 21.000 menjadi 211.000 disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 Maret, dibandingkan dengan perkiraan para ekonom untuk 195.000 klaim.
Laporan penggajian non-pertanian Februari diperkirakan menunjukkan kenaikan 205.000 setelah ledakan Januari sebesar 517.000, yang telah menyebabkan pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga AS yang lebih besar. (YSI)
What's Your Reaction?






