ALERT RILIS DATA KALENDER EKONOMI PENGGERAK MARKET DI SESI AMERIKA RABU 15 MARET 2023
ALERT RILIS DATA KALENDER EKONOMI PENGGERAK MARKET DI SESI AMERIKA RABU 15 MARET 2023

Pk 19:30 WIB: data Retail Sales AS bulan Februari 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Penjualan di tingkat retailer adalah indikator awal bagi kepercayaan konsumen, permintaan dan pengeluaran konsumen yang menunjukkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan.
Rilis data menunjukkan persentase perubahan penjualan retail dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Ada dua rilis, penjualan retail inti yang tidak termasuk otomotif (Core Retail Sales atau Retail Sales Ex Autos), dan penjualan retail total atau disebut juga Advance Retail Sales, masing-masing untuk data perubahan bulanan (month over month atau m/m) dan data tahunan (year over year atau y/y). Penjualan retail bulanan lebih berdampak.
Bulan Januari lalu Advance Retail Sales AS melonjak naik 3.0% m/m, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang naik 1.9%, dan merupakan persentase kenaikan tertinggi sejak bulan Maret 2021.
Penjualan ritel inti juga melonjak +2.3% m/m, jauh lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.9%, dan juga merupakan persentase kenaikan tertinggi sejak Maret 2021. Sementara Advance Retail Sales y/y naik 6.4%, tertinggi dalam 3 bulan terakhir.
Pada bulan Januari 2023, penjualan di department stores, toko makanan dan minuman, dealer kendaraan bermotor, toko pakaian, peralatan elektronik dan furnitur mengalami kenaikan, sementara penjualan di stasiun bahan bakar tidak mengalami perubahan (flat).
Untuk bulan Februari 2023 diperkirakan Advance Retail Sales m/m akan mengalami kontraksi 0.3% (atau -0.3%), Core Retail Sales m/m diperkirakan -0.1%, dan Advance Retail Sales y/y diperkirakan naik 4.3%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya.
Pk 19:30 WIB: data Producer Price Index (PPI) AS bulan Februari 2023 (Berdampak tinggi pada USD)
Indikator yang juga disebut Finished Goods PPI atau Wholesale Prices ini mengukur inflasi ditingkat produsen, yaitu persentase perubahan harga barang dan jasa di tingkat produsen yang akan mempengaruhi inflasi ditingkat konsumen, karena kenaikan atau penurunan harga dari produsen akan dibebankan ke konsumen. Kriteria PPI juga mencakup jasa konstruksi, belanja pemerintah dan ekspor.
Ada 2 data yang dirilis yaitu PPI inti (Core PPI) yang tidak termasuk energi dan bahan makanan, dan PPI total, masing-masing untuk m/m (month over month) yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan y/y (year over year) yang dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. PPI inti tidak termasuk harga makanan dan energi.
PPI total AS bulan Januari lalu naik 0.7% m/m, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.4%, dan menjadi yang tertinggi sejak bulan Juni 2022. Untuk basis tahunan (y/y) PPI total naik 6.0%, terendah sejak bulan Maret 2021.
Kenaikan terjadi pada harga energi, kendaraan bermotor dan sektor jasa, sementara harga bahan makanan mengalami kontraksi. PPI inti m/m naik 0.5%, lebih tinggi dari perkiraan yang akan naik 0.3%, dan yang tertinggi sejak bulan Mei 2022.
Untuk bulan Februari 2023 PPI total m/m diperkirakan akan naik 0.3%, PPI inti m/m akan naik 0.4%, dan PPI total y/y diperkirakan naik 5.4%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat. Begitupun sebaliknya. (YSI)
What's Your Reaction?






